Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Muhammad Solihin didampingi Kasubag Ajat,bertempat di Aula Disdik,Rabu(29/09/2022) ,menggelar Training of Trainer(TOT) dan Asosiasi Pengurus Sekolah Indonesia( APSI),se wilayah kabupaten yang dihadiri oleh APSI Provinsi ,Ujang Sarif hidayat,serta ketua APSI Kabupaten Sukabumi,terpilih untuk periode 2022 s/ d 2026, Ahmad Yani.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan naskah/ sumpah/ Pelantikan PAW APSI oleh Kadis Pendidikan Kabupaten Sukabumi dan berlangsung secara khidmat yang dihadiri oleh seluruh Pengawas se Kabupaten Sukabumi ini.
Dalam pemaparannya Kadis Kabupaten Sukabumi, Solihin, mengatakan bahwa APSI merupakan ” Implementasi Kurikulum Merdeka Sekolah Binaan, jadi menurutnya,” Melalui TOT Implementasi Kurikulum Merdeka ini dapat menciptakan Pengawas Sekolah Pemberdaya .
“Artinya Kurikulum tersebut belum menjadi wajib bagi seluruh satuan pendidikan,hanya sekolah penggerak yang di wajibkan untuk menggunakan kurikulum merdeka, banyak macam macamnya,sehingga hari ini ,upaya upaya itu kita melakukan sosialisasi dari mulai pengawasannya dulu ,” jelas Solihin.
Lanjutnya, “Mudah mudahan pengawasnya, bisa menyampaikan kembali terhadap para Kepala Sekolah ,sehingga minimal dari sisi konsep pemahaman kurikulum kita sudah nyampe di tingkat satuan pendidikan serta sambil TOT ( Traning of Trainer),ada pelantikan PAW APSI,” tandas Solihin kepada wartawan.
“Kemudian dalam acara TOT ini, para narasumber akan memberikan konsep, apa itu kurikulum merdeka untuk implementasi satuan pendidikannya,sehingga, mudah mudahan nanti bagi sekolah sekolah yang khususnya belum melaksanakan, bisa mendapatkan barang,” ungkapnya.
Lalu Bagaimana cara mengemplementasikan kurikulum merdeka dengan wilayah yang luas di Kabupaten Sukabumi ini serta banyaknya sekolah?
“Mudah mudahan dengan pola seperti ini, apalagi di kabupaten Sukabumi itu luas, banyak sekolahnya, jadi, peran pengawaslah nanti sebagai ujung tombaknya dalam rangka mensosialisasikan progam kurikulum merdeka. Juga bidang, tetap ada di satuan pendidikan,” tegas Solihin.
Solihin berharap, yang pertama untuk sekolah penggerak itu harus semua terbentuk kurikulum merdeka dan bagi sekolah sekolah lainya yang mandiri .
“Tentu saja kami berharap bisa berjalan dengan baik sesuai dengan yang di sampaikan Kemendikbud Ristek , untuk semua sekolah harus melaksanakan kurikulum merdeka. contohnya seperti SMPN Sukaraja yang sedang berjalan,” pungkas Solihin kepada wartawan Kabarjournalist.com
( Asep Hermawan)