KABARJOURNALIST.COM – Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Lengkong, Dody Riyanto Supriyadi menepis atas dugaan pemotongan dana PIP (Program Indonesia Pintar) milik pelajar di sekolah yang dipimpinnya.
Tersiar kabar bahwa terjadi pemotongan dana PIP sebesar 350 ribu dari total 750 ribu rupiah oleh oknum Kepala Sekolah dan operator jajarannya di SMP Negeri 1 Lengkong Kabupaten Sukabumi.
Awal tersiar kabar adalah terjadinya pembuatan surat kehilangan buku rekening BRI siswa yang menjadi landing account turunnya dana PIP.
Diketahui, setelah usai Covid 19, tidak lagi ada kebijakan kolektif pencairan dana PIP. Dana akan langsung masuk ke rekening atas nama siswa yang sudah ditentukan daftarnya oleh pemerintah pusat dan langsung diambil oleh siswa yang bersangkutan atau diwakili orangtua/wali murid.
Namun beberapa hari lalu, tepatnya hari Kamis (26/10/2023) tersiar kabar yang cukup “meresahkan” , dimana ada dugaan terjadi pemotongan dana PIP di SMPN 1 Lengkong.
Saat dikonfirmasi di kantor SMPN 1 Lengkong, Kepala sekolah didampingi operator PIP bernama Ali, memberikan konfirmasi mendetail atas isu dan polemik yang berkembang seputar PIP tersebut kepada wartawan kabarjournalist.com dengan gamblang.
Turut hadir Bhabinkamtibmas Tegallega dari Polsek Lengkong Diding S mendengarkan penuturan Kepsek, Operator dan Komite Sekolah serta kesaksian dari salah satu wali murid.
“Kami tidak pernah melakukan pemotongan atas dana PIP tersebut. Memang ada beberapa penerima PIP yang saat masuk SMP kami ini tidak mempunyai buku rekening (tidak diberikan oleh SD asalnya_red). Sehingga saat dimintai buku rekening oleh pihak BRI untuk penerimaan PIP mereka tidak bisa menunjukkannya dan ada tudingan kartu PIP ditahan ketika alumni ingin memintanya,dan ternyata syarat administrasinya seperti kartu keluarga belum disetorkan,” ungkap Dody Riyanto Supriyadi kepada wartawan kabarjournalist.com.
Lebih lanjut disampaikannya, kemudian oleh pihak BRI, para penerima PIP tersebut diminta membuat surat kehilangan ke kepolisian untuk kemudian bisa diterbitkan buku rekening baru.
“Kami siap dikonfimasi ke semua pihak, baik siswa atau orang tua murid maupun pihak BRI, bila ada yang dirugikan siap bertanggungjawab secara hukum apabila memang terbukti kami melakukan. InsyaAllah kami amanah. Silahkan laporkan kami ke Aparat Penegak Hukum (APH) apabila kami memang diduga atau disinyalir melakukan tindakan tersebut,” tandasnya.
Turut Hadir juga didalam kesempatan tersebut Olah Jaenudin, orang tua salah satu murid kls 9 SMPN 1 Lengkong yang merupakan warga setempat memberikan kesaksian.
“Alhamdulillah, Sebelumnya saya tidak punya buku rekening PIP, karena saya bahkan sebelumnya tidak tahu kalau anak saya mendapat bantuan dana PIP saat dari SD. Jadi memang seharusnya anak saya menerima bantuan ini sejak SD, sehingga bantuannya jadi rapel (beberapa kali diambil dalam satu pengambilan. Setelah di cek ternyata anak saya dapat sejak SD. Lalu saat dilakukan print rekening korannya, memang ada catatan pengambilan oleh salah satu oknum saat anak saya masih di SD,” tuturnya.
Sampai dengan berita ini tayang, belum didapatkan informasi terkini dari pihak kepolisian atas telusur kasus atau berita terkini penanganan permasalahan ini.
Red : Jo Sofyan
Jurnalis : Fitrayudhi