Kabarjournalist.com – Sukabumi – Tiga Narapidana Teroris (Napiter) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Warungkiara dan Dua Napiter Lapas Kelas IIA Banceuy hari ini nyatakan ikrar dan janji setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Jumat (24/11).
Bertempat di Aula Terbuka Gazebo Lapas Kelas IIB Warungkiara, acara diawali dengan berdoa bersama dan Menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Disusul dengan laporan oleh Kepala Lapas Kelas IIB Warungkiara selaku Ketua Panitia, Irfan, menyampaikan bahwa ikrar dan janji setia kepada NKRI merupakan salah satu keberhasilan proses pembinaan yang diberikan kepada Napiter untuk mendorong kesadaran mereka kembali dan mengakui tanah air Indonesia. Adapun pembinaan yang telah diberikan terhadap Napiter tersebut antara lain program pengenalan lingkungan, profiling, deradikalisasi, asesmen dan penelitian kemasyarakatan, program kesadaran beragama, pembinaan kepribadian, wawasan kebangsaan, serta pembinaan kemandirian.
Dengan mengenakan pakaian putih, peci hitam dan sarung tangan, suasana haru mewarnai momen para Napiter saat berikrar dan berjanji setia kepada NKRI. Mereka juga melakukan penghormatan dan mencium bendera merah putih saat melakukan ikrar dan janji setia kepada NKRI kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan oleh Kepala Lapas Kelas IIB Warungkiara dan para saksi yakni Kepala Lapas Kelas IIA Banceuy, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris, Kepala Satuan Tugas Wilayah Jawa Barat Densus 88 Anti Teror, dan Ketua MUI Kab. Sukabumi.
Selain itu para Napiter membacakan Pancasila dan Yel-Yel “NKRI HARGA MATI” sebanyak 3x yang dipimpin oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jawa Barat diikuti oleh WBP Teroris. Acara dilanjutkan dengan sambutan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jawa Barat. “Proses pembacaan ikrar setia kepada NKRI oleh saudara saudara kita yang terlibat kasus terorisme dan radikalisme sebelumnya melalui proses yang panjang yang dilakukan oleh Lapas Kelas IIB Warungkiara dan Lapas Kelas IIA Banceuy, sehingga saudara – saudara kita bisa mengakui NKRI dan Pancasila” ujar Kusnali.
Sementara itu, Kusnali menambahkan ikrar setia NKRI para Napiter dilakukan tanpa ada paksaan. Kembalinya mereka kepada NKRI merupakan kesadaran dan dengan niat baik untuk setia kepada bangsa dan negara. Ia juga berharap deradikalisasi dan program-program pembinaan yang telah diberikan oleh para pamong dan instansi terkait bisa menjadi bekal para napiter saat nanti kembali ke lingkungan masyarakat. Dan tak lupa, Kusnali mengucapkan selamat dan berterima kasih kepada Lapas Kelas IIB Warungkiara dan Lapas Kelas IIA Banceuy yang sudah melakukan program pembinaan deradikalisme kepada saudara kita yang tersandung kasus Terorisme dan menekankan terus lakukan pembinaan secara berkelanjutan sehingga UPT di Jawa Barat selalu dipercaya untuk melaksanakan program deradikalisme untuk WBP yang tersandung kasus Terorisme.
“Saya berharap langkah-langkah yang telah diambil terhadap Warga Binaan terorisme tidak hanya membuat mereka kembali ke pangkuan NKRI, tapi juga membuat mereka bisa diterima kembali di lingkungan masyarakat,” harap Kusnali.