135Sukabumi – Nuansa yang sedikit berbeda hadir dalam panggung malam tradisi yang digelar Minggu malam (6/11/22). Malam tradisi adalah tradisi bagi para calon perwira untuk melaksanakan tradisi pencarian pedang perwira, penyematan pangkat dan pemasangan pin almamater Setukpa (Sekolah Pembentukan Perwira).
Sebanyak 1.252 orang peserta didik Pendidikan Alih Golongan (PAG) gelombang I tahun 2022 resimen Tadya Maharana Kivandra menjalankan tradisi ini, dipimpin langsung oleh Kasetukpa Lemdiklat Polri Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, S.I.K., M.Hum didampingi oleh Ketua Bhayangkari Cabang 04 Setukpa Ny. Tasha Mardiaz yang secara simbolik menyematkan pangkat perwira, memasangkan pin Setukpa dan menyerahkan pedang perwira kepada perwakilan calon perwira yang akan dilantik.
Setelah acara inti berlangsung, selain menjadi ajang bertemu kembali kunjungan dari keluarga para calon perwira, malam tradisi kali ini menampilkan beberapa acara pentas seni. Acara pentas seni diawali dengan tarian “Anak Medan” persembahan dari Bhayangkari Cabang 04 Setukpa.
Sedikit sentuhan berbeda, Setukpa mengundang talenta/soloist cilik untuk menyanyi. Uniknya, talenta yang bernama Rere Regina ini, tidak dapat melihat atau tunanetra. Ketika bernyanyi, ia didampingi ayahnya di atas panggung, menyanyikan lagunya sendiri yang berjudul ‘TERANG DALAM HIDUPKU’ yang bercerita tentang kisah nyata Ayahnya yang dengan sabar selalu mendampinginya.
“Anak ini lahir dengan kondisi normal, tetapi ketika berumur 3 tahun, dia mendadak mengalami kebutaan. Keluarganya telah mengupayakan pengobatannya kemana-mana dengan menghabiskan seluruh harta bendanya, namun hasilnya nihil. Padahal hasil medis, tidak ditemukan penyakit apapun”, terang Kasetukpa Brigjen.Pol.Mardiaz di tengah acara.
“Saya mengenal anak ini, mendengar nyanyiannya, ketika saya sedang duduk di kantin ada yang memutarkan lagunya. Dan merasa terdorong untuk mendukung anak ini, karena dengan keterbatasannya dia tidak menyerah untuk mengejar cita-citanya. Ayahnya seorang satpam, memiliki tugas yang tentunya hampir sama dengan kami polisi”, tambah Kasetukpa dalam sambutan singkatnya.
Kasetukpa beserta ibu mempersilahkan para siswa, seluruh tamu undangan yang ingin memberikan sumbangsih secara sukarela. Tak disangka, empati begitu tinggi, berhasil terkumpul nominal uang tunai sebesar 87.470.000 rupiah. Tentunya ini adalah rejeki dari Allah atas perantara para dermawan calon-calon perwira dan keluarga serta seluruh tamu undangan yang hadir.
Rere Regina dan ayah menerima dengan sangat syukur dan haru beserta hadiah-hadiah bingkisan lain yang telah dipersiapkan oleh Setukpa.
“Alhamdulillah, ini seperti suatu keajaiban dari Allah SWT. Tidak pernah saya bisa membayangkannya, Rere pun tidak terbayang sama sekali dengan kondisinya yang begini bisa bernyanyi di panggung yang membanggakan ini, dan bisa dibantu dengan segini banyaknya oleh bapak ibu polisi di sini. Semoga Allah membalas segala kebaikan bapak ibu polisi ini”, ucap Ayah dari Rere Regina.
Red/Hendra Jo Sofyan