Kabarjournalist.com – Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) mendatangi lokasi bencana alam yang berada di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi untuk memberikan bantuan bagi warga yang terdampak bencana alam di wilayahnya. Minggu, 8/12/2024.
PSMTI, YONGCHUN, BKSG dan BKSAG yang merupakan komunitas warga Tionghoa yang bergerak di bidang sosial ini menyerahkan bantuan berupa Paket Sembako, Air Mineral dan diserahkan secara simbolis kepada pejabat setempat, Kapolsek dan Sekmat Cikembar di Kantor Desa Sukamaju yang dijadikan lokasi untuk logistik bantuan untuk korban bencana.
“Kami dari PSMTI Kota Sukabumi merasa sangat prihatin atas bencana alam yang terjadi didaerah Kampung Cihonje ini dan Kami mendatangi langsung lokasi ini ,melihat langsung situasi dan kondisi lokasi bencana alam Cihonje ini,” jelas Tan Wijaya kepada Kabarjournalist.com di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Tan berharap bencana pergerakan tanah di Kampung Cihonje ini segera berakhir dan warganya dapat segera kembali ke rumahnya masing-masing serta kembali beraktifitas seperti sediakala.
“Kami berharap banyak relawan yang terketuk hatinya untuk datang kesini dan membantu warga Cihonje yang terkena dampak dari bencana alam ini,” ucapnya.
Hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Sukabumi selama dua hari ini telah mengakibatkan bencana alam berupa pergerakan dan amblasnya tanah di beberapa titik lokasi diantaranya di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
“Pada hari Selasa sore, sekira jam 4 sore, saat itu hujan deras selama 2 hari berturut-turut dan ketika saya kesini ini yang retak itu hanya 5-6 rumah selanjutnya setelah pukul 7 malam ternyata menambah luas retakannya. Akhirnya warga diungsikan ke salah satu Mesjid namun pada pukul 9-10 malam ternyata retakan itu kembali melebar sehingga merusak Musholla yang berada dibawah amblas,” jelas Babinkamtibmas, Desa Sukamaju.
Kemudian menurut keterangan Babinkamtibmas Desa Sukamaju ,Cahyadi yang pada saat itu berada dilokasi untuk membantu mengevakuasi warga menerangkan bahwa keesokan harinya warga diungsikan ke Kantor Desa agar lebih aman dan selanjutnya ditangani oleh Muspika Cikembar.
Terpantau di lokasi, Rumah-rumah warga yang sebagian ambruk dan dinding rumah yang retak membuat warga harus diungsikan ke lokasi aman.
Selain itu, terlihat pula, Jalan Raya yang digunakan untuk aktifitas wargapun terlihat retak dan bahkan sebagian jalan amblas akibat dari pergerakan tanah yang terjadi didaerah ini.
Keterangan dari Kadus Cihonje, Daris menerangkan bahwa pergeseran tanah di wilayahnya ini membuat tanah menjadi turun sehingga banyak rumah warga yang terlihat pondasi rumah yang menggantung dan dinding rumah warga retak.
“Hujan yang terjadi semalaman membuat pergeseran tanah dan kejadiannya seperti ini, tanah menjadi turun,” jelas Daris.
Diperkirakan 33 rumah di Kampung Cihonje ini terdampak dan menurut Daris, rumah yang tadinya sejajar dengan rumah yang lainnya terlihat amblas (turun).
Dari kejadian ini, menurut Daris tidak ada korban jiwa dan warga sudah diungsikan ke beberapa tempat aman.
Sementara itu, Sekmat Cikembar, Leni Nurliah mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Komunitas Tionghoa yang diwakili oleh PSMTI untuk memberikan bantuan dan meninjau lokasi bencana di wilayahnya.
“Kami ucapkan terima kasih atas kunjungan dari PSMTI ke desa kami untuk memberikan sumbangan dan dukungan, tenaga, pikiran dan harta. Terima kasih, semoga jalinan silaturahmi ini dapat terus terjalin dan menjadi keberkahan untuk kita semua,Aamiin,” ucap Leni kepada Kabarjournalist.com
Menurutnya, sebagian warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing karena sudah dianggap aman dan rumah mereka masih layak untuk ditempati.
Namun yang tersisa hari ini sebanyak 103 jiwa/pengungsi masih belum bisa untuk menempati rumahnya dikarenakan sudah tidak layak huni.
“Ini menjadi bahan pemikiran kami kedepan dan menjadi pemikiran kita bersama -sama tentunya dengan arahan dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi,” ungkapnya.
Red/HJS